19/12/10

Irfan Bachdim Jadi Idola Baru Indonesia

Irfan Bachdim...Irfan Bachdim." Begitulah teriakan 34 suporter Indonesia dalam laga Piala AFF melawan Laos di Stadion GBK, Jakarta, Sabtu (4/12/2010) malam ini.

Nama Irfan menggema seakan memecah dinding-dinding stadion. Penampilan Irfan mampu memikat perhatian dan mengundang decak kagum pendukung Indonesia. Apalagi saat pemain naturalisasi asal Belanda ini mencetak gol keempat Indonesia di pertengahan babak kedua.

Irfan, yang baru berusia 22 tahun, mencetak gol setelah menuntaskan kerjasama satu dua sentuhan dengan Cristian Gonzales. Dengan dingin ia memplesing bola ke sudut kiri gawang. Ini merupakan gol kedua Irfan di Piala AFF 2010.

Saat ini Indonesia telah unggul 6-0 atas Laos. Dua gol dicetak Firman Utina, Irfan, M Ridwan, Arif Suyono, dan Oktovianus Maniani.

Striker kelahiran Belanda ini menjadi idola setelah memainkan peran besar saat Indonesia melibas Malaysia 5-1. Sebelumnya dia bermain di Belanda namun klubnya bangkrut dan diusir dari liga.

"Ini telah menjadi mimpi saya untuk bermain untuk tim nasional dan berdiri di lapangan, melihat kerumunan orang dan kemudian mulai lagu kebangsaan. Itu benar-benar membuat saya merinding seperti tersengat listrik," katanya dikutip www.affsuzukicup.com.

Lahir di Amsterdam dari ayah Indonesia dan ibu Belanda, Irfan telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya di Belanda, mengembangkan keterampilan sepak bola di Akademi Ajax yang terkenal dan bergabung di klub papan atas FC Utrecht.

Debut profesionalnya di Utrecht pada tahun 2008. Tetapi setelah dibebaskan oleh klub tahun lalu, iIa lalu turun satu divisi untuk HFC Haarlem, di mana ia mendapat kesempatan untuk bermain sepak bola tim reguler pertama.

Ia bermain di lebih dari 12 pertandingan pada paruh pertama musim, tapi semuanya berubah ketika klubnya bangkrut pada awal tahun ini dan diusir dari liga.

Nasibnya menjadi indah ketika diundang bermain di Indonesia oleh Acub Zaenal dan mantan pelatih Persebaya Rusdy Bahalwan.

Ia ditawarkan bermain untuk U-23 Indonesia dam dididik di sebuah kamp pelatihan di Belanda pada 2007. Ia lalu bermain di klub Persema Malang. Bapaknya, Noval Bachdim, juga pernah bermain untuk Persema Malang.

0 komentar:

Posting Komentar